Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2018

Alih-Fungsi Trotoar di Kawasan Nol Km, Yogyakarta

Pengalihfungsian trotoar sudah sering terjadi di lingkungan masyarakat. Terutama Di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), tepatnya di kawasan Nol Km,Yogyakarta. Hal itu, dimana Kawasan Nol Km sendiri merupakan salah satu tempat yang ramai dikunjungi baik wisatan lokal dan mancanegara. Sudah tentu terjadi pengalihfungsian atas trotoar disekitar Kawasan Nol Km, terutama pengalihfungsian trotoar sebagai area berjualan bagi para PKL dan lahan parkir. Keberadaan PKL dan lahan parkir yang mengambil alih trotoar, membuat aktivitas yang seharusnya terjadi di trotoar tersebut menjadi terganggu. Selain itu, memberikan rasa tidak nyaman bagi pejalan kaki dan menimbulkan kesemrawutan, para PKL juga seringkali lalai dalam menjaga kerbersihan di area sekitar tempat mereka berjualan. Mereka meninggalkan sampah yang berasal dari barang dagangan mereka di area tersebut, hal itu kemudian akan membuat area tersebut terlihat kotor, dan kenyamanan masyarakat menjadi terganggu. Adanya pro dan kon...

Keunikan Masjid Pathok Negara

Sejarah singkat masjid pathok negara Masjid Pathok Negara ini merupakan masjid-masjid yang menjadi penanda batas wilayah kekuasan Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat yang biasa kita sebut Yogyakarta. Masjid pada masa awal berdirinya Keraton Yogyakarta juga memiliki beragam fungsi. Satu di antaranya sebagai tanda kekuasaan Keraton Yogyakarta. Di wilayah kekuasaan Keraton Yogyakarta terdapat empat masjid bernama Masjid Pathok Negara. Empat masjid tersebut dibangun antara tahun 1723 – 1819 pada masa Sri Sultan Hamengkubuwono I, berada di sisi barat, utara, timur, dan selatan Keraton Yogyakarta. Ke empat masjid ini dibangun di empat penjuru mata angin, yang berjarak 5 – 10km dari Kutanagara atau pusat pemerintahan. Selain Masjid Agung Kauman di sebelah barat Alun-Alun Utara Yogyakarta yang dikenal sebagai masjid kerajaan, setidaknya ada empat masjid pathok negara yang tersebar di empat penjuru mata angin. Yakni, Masjid Mlangi di barat, Masjid Babadan di timur, Masjid Plosokuning d...

Prosesi Upacara Tawur Agung Kesanga

Prosesi Upacara Tawur Agung (Tawur Agung Kesanga) ini merupakan rangkaian upacara yang digelar menjelang Hari Raya Nyepi 1940 Saka. Tawur Agung sendiri merupakan upacara keagamaan umat Hindu untuk membersihkan alam semesta. Acara tersebut dilaksanakan satu hari sebelum Hari Raya Nyepi, pada tanggal 16 Maret 2018, di Pelataran Wisnu Mandala Candi Prambanan, Klaten. Tawur Agung Kesanga ini merupakan upacara Pensucian Alam Semesta dan seisinya, menjelang datangnya pergantian tahun saka. Hal itu, bertujuan untuk memohon doa kepada Hyang Widhi Wasa, Tuhan YME, agar seluruh umat manusia serta alam semesta dalam keadaan harmonis penuh ketentraman, kesejahteraan, dan kedamaian.                 Tawur sendiri memiliki arti dalam bahasa Jawa sama dengan Saur, dalam Bahasa Indonesia berarti melunasi hutang. Secara umum Hindu kepada sang Pencipta yang telah memberikan Wara Nugrahanya kepada umatnya. Sehingga umatnya harus...